Penyebab dan konsekuensi dari bias kecerdasan buatan
Kecerdasan buatan (AI) telah mengubah banyak industri dengan menghasilkan efisiensi, inovasi, dan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik. Namun demikian, telah ditemukan juga bahwa beberapa sistem kecerdasan buatan memiliki bias yang tertanam yang memiliki konsekuensi penting yang memengaruhi hasil, keadilan, dan bahkan kepercayaan sistem.
Penting untuk memahami mengapa dan bagaimana bias kecerdasan buatan terjadi, apa konsekuensinya, dan bagaimana cara menghindari atau setidaknya menguranginya untuk mendapatkan manfaat dari kecerdasan buatan sambil tetap menyadari kemungkinan kekurangannya.
Penyebab bias kecerdasan buatan
Ada beberapa penyebab teknis dan sosial dari bias kecerdasan buatan. Salah satunya adalah bias data. Ada kesimpulan dari data yang sangat besar dan jika data ini bias atau mengandung informasi yang terbatas, maka sistem kecerdasan buatan akan belajar dan mengulangi bias tersebut. Misalnya, informasi historis yang memiliki berbagai bias terhadap kelompok orang tertentu dapat menyebabkan diskriminasi ketika dimasukkan ke dalam sistem pengambilan keputusan kecerdasan buatan.
Penyebab lainnya adalah desain algoritmik. Pilihan desain algoritme seperti fitur yang dipilih, teknik pelatihan, dan metrik pengoptimalan yang digunakan, semuanya dapat menimbulkan bias. Terkadang, hal tersebut dapat memperburuk prasangka yang sudah tertanam dalam data pelatihan atau mengecualikan kategori orang tertentu.
Dampak dari bias kecerdasan buatan
Bias kecerdasan buatan dapat berdampak serius pada masyarakat dan bisnis di berbagai bidang usaha manusia. Dalam hal perekrutan dan rekrutmen, algoritme kecerdasan buatan yang bias berpotensi mendiskriminasi kandidat dengan jenis kelamin, ras, atau indikator status sosial ekonomi rendah lainnya. Hal ini hanya akan melanggengkan ketidaksetaraan yang sudah ada di dalam dunia kerja.
Bias juga dapat dimanfaatkan dalam aplikasi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk penilaian risiko atau untuk membangun dasar untuk memberikan hukuman dalam sistem peradilan pidana, sebuah aspek yang dapat membuat kaum minoritas menjadi berprasangka buruk. Kecerdasan buatan perawatan kesehatan yang tidak dikembangkan secara netral dapat memengaruhi pasien dan rencana perawatannya, termasuk kesalahan diagnosis atau rekomendasi prosedur pencegahan yang tidak adil, sehingga memengaruhi kepercayaan pasien terhadap solusi kecerdasan buatan perawatan kesehatan.
Lebih lanjut, terbukti bahwa bias dalam kecerdasan buatan dalam layanan keuangan dapat mengakibatkan penilaian kredit yang diskriminatif karena keputusan kredit didasarkan pada fitur-fitur yang tidak relevan dengan kelayakan kredit seperti asal etnis atau jenis kelamin. Dampak buruk ini tidak hanya merugikan orang-orang yang terkena dampak tetapi juga menurunkan penerimaan teknologi kecerdasan buatan.
Strategi Mitigasi
Untuk mendekati masalah bias dalam kecerdasan buatan, masalahnya harus dilihat dari pengumpulan data, desain algoritmik, dan perspektif evaluasi. Berikut adalah strategi utama untuk mengurangi bias kecerdasan buatan:
Data yang Beragam dan Representatif
Sangat penting untuk menjamin bahwa dataset pelatihan menggambarkan populasi yang akan dilibatkan oleh sistem kecerdasan buatan. Hal ini sangat berguna untuk mengurangi bias yang mungkin ada di dalam kumpulan data karena hal ini membuat algoritme kecerdasan buatan dapat belajar dalam lingkungan yang beragam.
Transparansi Algoritma
Meningkatkan kemampuan interpretasi dari proses pengambilan keputusan algoritma kecerdasan buatan sehingga proses ini dapat dijelaskan kepada semua orang yang berkepentingan. Teknik ketersediaan yang tinggi juga dapat membantu pengguna dalam memahami proses dimana kecerdasan buatan sampai pada keputusannya dan juga membongkar bias.
Audit dan Peninjauan Berkala
Disarankan untuk melakukan audit dan penilaian risiko secara berkala pada sistem kecerdasan buatan untuk mendeteksi bias yang mungkin berkembang dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan proaktif berikut ini digunakan untuk memastikan bahwa sistem kecerdasan buatan adil dan merata seiring dengan perubahan norma dan konteks masyarakat.
Tim yang Beragam dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Mempromosikan inklusi keragaman budaya dan gender ke dalam pengembangan aplikasi kecerdasan buatan dan melibatkan pemangku kepentingan yang berkepentingan ke dalam tahap pengembangan dan uji coba. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi titik-titik buta yang umum terjadi di organisasi di mana tim pengembangan tidak memiliki perwakilan dari kelompok-kelompok yang kurang terwakili dan menjamin bahwa sistem kecerdasan buatan yang dikembangkan tidak mendiskriminasi perkiraan dari kelompok-kelompok ini.
Pedoman Etika dan Tata Kelola
Pastikan bahwa ada standar etika dan aturan keterlibatan yang terdefinisi dengan baik untuk pembuatan dan penggunaan kecerdasan buatan. Kerangka kerja tersebut harus terdiri dari prinsip-prinsip yang mengatur penggunaan kecerdasan buatan yang tepat, prosedur untuk menangani keluhan yang mengacu pada adanya bias, dan proses reguler untuk perbaikan dan pemantauan.