Penambahan Berat Badan: Masalah Kesehatan Apa Saja yang Dapat Menyebabkannya

Kenaikan berat badan dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan Anda. Sebaliknya, kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dapat membuat Anda berpikir tentang penyebabnya.

Kondisi medis tertentu bertanggung jawab atas kenaikan berat badan. Masalah kesehatan dapat membuat perubahan pada tubuh yang dapat memengaruhi nafsu makan atau metabolisme Anda, yang pada akhirnya berujung pada peningkatan berat badan.

Berikut adalah 8 kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Hipotiroidisme

Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid di dalam tubuh Anda. Hormon ini mengontrol banyak aktivitas dalam tubuh termasuk detak jantung Anda. Ketika kelenjar tiroid tidak aktif, kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang dibutuhkan tubuh Anda, sehingga menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hipotiroidisme.

Selain gejala-gejala seperti detak jantung yang melambat, rambut menipis, kelelahan, sembelit, dan kulit kering, kondisi ini juga dapat menyebabkan penambahan berat badan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tubuh Anda dalam membakar kalori. Ketika terjadi defisit hormon ini, pembakaran kalori juga berkurang, yang mengakibatkan kenaikan berat badan.

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik adalah suatu kondisi di mana kista terbentuk pada ovarium dan juga ketidakseimbangan hormon. Wanita dengan kondisi ini mengalami pertumbuhan rambut yang berlebihan, menstruasi yang tidak teratur, rambut rontok, dan masalah kesuburan.

Masalah hormonal ini juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena produksi androgen atau hormon pria meningkat akibat resistensi insulin. Tingginya kadar insulin dalam tubuh adalah alasan meningkatnya produksi hormon pria pada wanita dengan PCOS atau sindrom ovarium polikistik.

Menopause

Menopause adalah kondisi alami yang dialami oleh wanita berusia 40-an tahun saat ovarium mereka berhenti memproduksi estrogen dan progesteron.

Perubahan hormon terjadi pada tubuh wanita selama periode ini, yang bisa menjadi alasan kenaikan berat badan. Namun, faktor usia, metabolisme yang lambat, dan gaya hidup juga dapat berperan dalam kenaikan berat badan saat seorang wanita berusia 40-an atau 50-an. Biasanya, kenaikan berat badan terlihat di sekitar perut.

Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Sindrom iritasi usus besar adalah kondisi umum yang mempengaruhi sistem pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan kram perut, kembung, sembelit, atau bahkan diare.

Penambahan berat badan bukanlah gejala sindrom iritasi usus besar. Namun, penderita IBS biasanya beralih ke karbohidrat daripada buah dan sayuran untuk membantu mereka mengurangi gejalanya. Hal ini dapat menjadi penyebab kenaikan berat badan. Selain itu, IBS dapat menyebabkan depresi atau kecemasan yang dapat menyebabkan stres makan, dan dengan demikian menambah berat badan.

Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah kondisi sementara yang terjadi selama tahap akhir kehamilan, yang meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Meskipun diabetes gestasional akan menghilang setelah Anda melahirkan, wanita dengan kondisi ini selama kehamilan dapat mengalami masalah buang air kecil yang berlebihan, rasa lapar, haus, dan kenaikan berat badan.

Prolaktinoma

Prolaktinoma adalah tumor hipofisis yang mensekresi hormon yang menghasilkan prolaktin dalam jumlah berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan masalah dengan fungsi seksual, infertilitas, masalah menstruasi, dan kekeringan pada vagina.

Peningkatan kadar prolaktin dalam tubuh dapat menjadi penyebab kenaikan berat badan. Sebuah penelitian menemukan bahwa 70% pasien prolaktinoma, yang menormalkan kadar prolaktinnya, mengalami penurunan berat badan.

Depresi

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang secara negatif memengaruhi cara Anda merasa, berpikir, dan bertindak. Hal ini juga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang. Depresi dapat menyebabkan kesedihan yang terus-menerus, pesimisme, lekas marah, sulit tidur, gelisah, kelelahan, atau bahkan perubahan nafsu makan.

Meskipun tidak ada bukti yang cukup, depresi dan kecemasan diketahui terkait dengan kenaikan berat badan. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan nafsu makan yang membuat penderita depresi makan lebih banyak dari biasanya.

Sindrom Cushing

Sindrom Cushing adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh tingginya kadar kortisol dalam tubuh. Penambahan berat badan adalah gejala umum dari sindrom ini. Orang dengan sindrom Cushing memiliki wajah yang bulat, lemak di sekitar leher, dan obesitas pada tubuh bagian atas. Penambahan berat badan terutama terlihat pada wajah, perut, dan dada.

Peningkatan kadar kortisol adalah alasan utama kenaikan berat badan yang terkait dengan sindrom Cushing. Kortisol menyebabkan peningkatan nafsu makan dan kadar insulin, yang menyebabkan peningkatan berat badan.

Bila Anda merasa berat badan Anda bertambah tanpa sebab, penting untuk memeriksakan diri Anda untuk mengetahui adanya kondisi kesehatan ini.