Minyak atsiri yang membantu dalam memerangi kanker
Pikirkan tentang apa yang Anda lakukan untuk mencegah kanker. Apakah minyak esensial merupakan bagian dari rencana tersebut? Minyak esensial luar biasa untuk mengendalikan stres, faktor risiko kanker yang licik. Stres memicu penyakit dengan menekan kekebalan tubuh dan meningkatkan kadar kortisol, “hormon stres”. Namun, minyak esensial dan aromaterapi dapat melakukan lebih dari sekadar mengelola stres. Beberapa memiliki kemampuan untuk bertindak pada sel kanker itu sendiri.
Tentu saja, ini tidak mengurangi pentingnya makan dengan baik, tetap aktif, dan cukup tidur. Ini juga tidak memberi Anda izin bebas untuk merokok atau minum banyak minuman keras. Menggunakan minyak esensial untuk pencegahan kanker harus menjadi bagian dari rutinitas yang lebih besar, dimulai dengan 5 minyak pelawan kanker ini.
Kamomil
Chamomile bukan hanya obat tidur yang menenangkan. Apigenin, flavonoid utamanya, adalah agen kemoprotektif. Apigenin mengatur respon sel terhadap stres oksidatif, menekan peradangan, dan menghambat penyebaran sel kanker. Bicara tentang ancaman tiga kali lipat.
Namun, klaim ketenaran apigenin adalah kemampuan untuk menginduksi autophagy, atau penghancuran diri secara alami. Hasilnya: kematian sel kanker, atau dikenal sebagai apoptosis. Bagian terbaiknya adalah bahwa hal itu tidak akan membahayakan atau menekan sel normal dalam prosesnya.
Thyme
Selama berabad-abad, minyak esensial thyme telah digunakan sebagai pengawet makanan. Ia memiliki manfaat anti-inflamasi, anti-mikroba, dan pencernaan. Namun berkat senyawa aktif yang disebut timol dan carvacrol, ia juga dapat menangkal kanker.
Sebagai antioksidan, zat-zat ini menetralkan radikal bebas dengan menyumbangkan elektron. Selain itu, thyme sangat beracun bagi sel kanker! Ini sangat ampuh sehingga dapat menghancurkan sel kanker manusia yang ditemukan di mulut dan hati.
Rosemary
Apakah Anda penggemar aroma herby? Anda akan senang mengetahui bahwa rosemary, semak cemara yang harum, adalah pilihan utama untuk pencegahan kanker. Rosemary mengandung asam karnosat dan karnosol, dua antioksidan kuat yang menghancurkan radikal bebas sebelum sel-sel sehat terkena dampaknya.
Sebagai minyak esensial, rosemary tidak kehilangan manfaat ini. Sebuah studi di Interdisciplinary Toxicology bahkan menemukan bahwa minyak rosemary dapat menginduksi apoptosis dengan mengacaukan DNA sel kanker. Akibatnya, sel-sel ini mati, meninggalkan yang normal tanpa cedera.
Oregano
Oregano dikenal karena sifat antimikrobanya, tetapi menurut penelitian, manfaatnya tidak berhenti di situ. Sebuah studi dalam jurnal Molecules berbagi bahwa oregano memiliki timol dan carvacrol, antioksidan yang sama yang ditemukan dalam thyme. Oleh karena itu, oregano dapat melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam membersihkan radikal bebas.
Minyak ini juga mengandung 4-terpineol, senyawa yang menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Ini sebenarnya telah ditemukan untuk memerangi kanker payudara dan usus besar, jadi tentu saja perlu diperhatikan.
Kemenyan
Kemenyan telah digunakan sebagai parfum dan dupa selama ribuan tahun. Namun, ini lebih dari sekedar aroma yang cantik. Minyak esensial mengandung asam boswellic, komponen utama yang dapat menghentikan pertumbuhan jaringan abnormal.
Terlebih lagi, kemenyan dapat secara khusus mencari sel-sel kanker. Ini membawa apoptosis dengan menekan ekspresi gen dan mengaktifkan jalur tertentu. Satu studi menemukan efek ini berguna dalam memerangi kanker kandung kemih.
Gunakan minyak esensial dengan hati-hati. Tidak semua jenis minyak esensial aman untuk makanan, jadi periksa kembali label sebelum menambahkannya ke dalam makanan. Ketika menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan menyeluruh, minyak esensial dapat menjaga kanker tetap terkendali.