Mengeksplorasi Kebiasaan Berbohong Pada Anak-Anak dengan ADHD

Anak-anak dengan ADHD bisa menjadi sangat sulit, tetapi mereka berurusan dengan banyak hal. Cara setiap anak bertindak ketika berhadapan dengan kondisi ini berbeda pada setiap kasus. Namun salah satu hal yang bisa menjadi masalah bagi anak adalah kebiasaan berbohong. Anak-anak dengan ADHD sering berbohong kepada orang tua mereka. Ini adalah masalah yang sangat umum. Tetapi dalam beberapa kasus, anak-anak juga dapat menggunakan kebenaran yang juga dapat membuat mereka sering mendapat masalah. Tetapi berbohong dapat dengan cepat menjadi kebiasaan bagi anak-anak. Jadi, jika anak Anda dengan ADHD mengalami masalah ini, maka inilah saatnya untuk memahami masalahnya sedikit lebih dalam untuk membantunya dengan cara yang positif.

Untuk membantu anak Anda mengatasi masalah ini, Anda harus memahami alasan di balik perilaku mereka. Jadi, berikut adalah beberapa alasan mengapa anak-anak dengan ADHD mungkin berbohong kepada orang tua mereka.

Berbohong Untuk Menghindari Tanggung Jawab

Katakanlah Anda meminta anak Anda untuk pergi dan membersihkan kamarnya dan ketika Anda memeriksanya nanti, anak Anda mengatakan bahwa pekerjaannya sudah selesai. Tetapi kemudian Anda naik ke atas dan menemukan anak Anda di tempat tidurnya yang kotor sedang membaca atau bermain. Ini pasti bisa membuat marah. Tetapi marah pada anak Anda mungkin tidak membantu dalam skenario ini. Anak akan berbohong untuk menghindari pertanggungjawaban atas tindakannya. Tetapi alasan sebenarnya di balik itu mungkin adalah ketidakmampuannya untuk melakukan tugas tanpa terganggu oleh hal-hal lain. Anak Anda mungkin memiliki masalah dengan perencanaan dan pelaksanaan suatu pekerjaan. Jadi, berbohong tampaknya masuk akal baginya setelah gagal melaksanakan suatu tugas.

Keterampilan Berfungsi Lemah

Alasan lain mengapa anak-anak dengan ADHD berbohong adalah karena ketidakmampuan mereka untuk memikirkan tindakan mereka. Beberapa anak dengan ADHD memiliki keterampilan fungsi eksekutif yang buruk. Beberapa anak tidak dapat memproses hal-hal seperti konsekuensi berbohong, gagasan untuk melakukan sesuatu sekarang dibandingkan nanti, manajemen waktu dan organisasi, serta memahami konsep tindakan mereka yang akan membuat mereka dalam masalah. Jadi, berteriak pada anak Anda mungkin tidak akan membantunya untuk mencari cara untuk berfungsi.

Bagaimana Membantu Anak Anda Menghadapi Kebohongan

Anda tidak perlu marah pada anak Anda jika dia terus berbohong kepada Anda. Cobalah untuk memahami dorongan mereka di balik tindakan mereka dan kemudian bantu mereka untuk memahami mengapa tindakan mereka salah dan apa yang dapat dilakukan untuk mengubahnya.

1. Hancurkan

Jika anak Anda memiliki keterampilan eksekusi yang buruk dan kebiasaan meninggalkan tugasnya di tengah jalan, maka uraikan tugas-tugas itu menjadi langkah-langkah individual dan kemudian berikan pekerjaan itu kepadanya. Bila Anda memecah-mecahnya untuk anak Anda, akan lebih mudah baginya untuk melaksanakannya. Anak Anda tidak akan berbohong jika tidak ada alasan untuk melakukannya.

2. Jangan Menganggapnya Secara Pribadi

Jika anak Anda berbohong kepada Anda, jangan tersinggung. Anak Anda hanya berjuang untuk menemukan cara untuk mengatasi masalahnya. Jadi, alih-alih marah, biarkan saja sesekali. Anak Anda akan menghargai kebaikan Anda dalam jangka panjang.

3. Bertanggung Jawab

Cobalah untuk tidak memberi mereka tugas dan kemudian tanyakan lagi apakah mereka telah melakukannya. Jika Anda telah meminta anak Anda untuk melakukan sesuatu, maka pergi saja dan periksa apakah sudah selesai. Jika anak Anda belum melakukannya, maka minta saja dia untuk meninggalkan segala sesuatu yang lain dan mengerjakannya.

4. Hindari Mempermalukan

Mempermalukan anak Anda karena kebodohannya hanya akan memperburuk keadaan. Jadi, ketika dia mengacaukannya, bekerjasamalah dengannya dan cari tahu kapan dan mengapa dia terganggu dan berbohong. Dan kemudian bantulah dia untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Berbohong bisa menjadi sifat buruk seumur hidup jika tidak diperbaiki sedini mungkin. Jadi, bekerjasamalah bersama anak dan keluarga Anda untuk membantu anak Anda menemukan jalan kebenaran.