Keuntungan menjadi orang yang pada dasarnya cemas
Rasa cemas bisa menjadi hal yang sulit untuk dihadapi. Beberapa orang terlahir dengan kepekaan yang berbeda dan mereka harus berurusan dengan rasa cemas sejak usia muda. Orang yang cemas lebih selaras dengan lingkungan sekitar mereka. Mereka lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Orang yang cemas selalu waspada dan terkadang hal itu bisa membuat mereka kewalahan. Mereka cepat berempati terhadap rasa sakit, kesedihan, kebahagiaan, dan kegembiraan orang lain. Jadi, itu semua bisa menjadi terlalu banyak bagi mereka untuk berasimilasi. Ada banyak kekurangan dari kecemasan, tetapi ada juga beberapa sisi baiknya.
Sisi Positif dari Menjadi Cemas dan Sensitif
Sensitivitas dan kecemasan berjalan beriringan sebagai ciri-ciri kepribadian. Dan kedua karakter ini terlihat lebih umum pada orang yang introvert. Oleh karena itu, orang introvert yang sensitif dan cemas sering merasa seperti orang yang terbuang dalam lingkungan sosial. Tetapi hal ini juga memberi mereka keunggulan dibandingkan orang lain. Fakta bahwa mereka tidak berbaur memberi mereka kesempatan untuk mengamati berbagai hal dengan tajam dari pinggir lapangan. Oleh karena itu, mereka menjadi penonton yang diam yang menyadari kejadian-kejadian yang terjadi tanpa benar-benar menjadi bagian dari sirkus. Ada banyak orang introvert yang benci menjadi orang buangan dan lebih memilih untuk menjadi orang lain. Tapi itulah keindahan dari karakter ini. Bagi sebagian orang, ini adalah kutukan, sedangkan bagi yang lain ini adalah anugerah.
Menjadi sensitif dan selaras dengan emosi seseorang memiliki tantangan tersendiri. Hidup selalu tampak berisiko bagi orang-orang yang cemas. Mereka hidup dengan kesadaran yang terus menerus akan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi yang bisa jadi baik atau buruk. Kepekaan adalah racun yang diperlukan untuk orang-orang seperti ini. Kepekaan mereka membuat mereka waspada dan tajam, tetapi terkadang juga dapat berdampak buruk pada kesehatan emosional mereka. Kepekaan dapat menimbulkan rasa cemas. Awalnya, rasa cemas ini umumnya dipandang sebagai kelemahan emosional. Tetapi banyak orang yang cemas merasa bahwa kecemasan juga merupakan guru yang tangguh yang dapat mengajarkan banyak hal yang luar biasa dengan cara yang tegas.
Kecemasan menyebabkan banyak sensasi tubuh. Anda bisa melihatnya sebagai ketidaknyamanan atau Anda bisa mengenalinya sebagai reaksi cerdas dari tubuh Anda yang mencoba memberi tahu Anda sesuatu. Anda bisa mengabaikannya sebagai hambatan atau Anda bisa mengenalinya sebagai peluang untuk menemukan kebenaran di baliknya. Semua terserah Anda untuk menanggapinya sesuai keinginan Anda.
Beberapa Manfaat Tidak Biasa dari Kecemasan
Teman Sejati
Orang yang terus-menerus berurusan dengan rasa cemas cenderung sering merasa malu. Reaksi mereka cenderung lebih tulus. Dan ketulusan ini dapat menguntungkan mereka berkali-kali karena orang sering kali lebih bisa membalas ketulusan yang canggung daripada kebaikan yang palsu.
Jumlah Cedera yang Lebih Sedikit
Orang yang selalu cemas karena mereka selalu hidup dalam mode masa depan. Mereka selalu berpikir jauh ke depan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempersiapkan masa depan mereka. Jadi, mereka lebih perhatian daripada orang lain dan karenanya, cenderung menghindari cedera. Sebuah penelitian dilakukan dan ditemukan bahwa orang dewasa yang cemas cenderung tidak mengalami kecelakaan.
Memori yang lebih kuat
Orang yang cemas cenderung kurang percaya diri dengan ingatan mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha lebih keras dan cenderung memiliki ingatan yang lebih baik daripada orang yang lebih tenang.
Empati
Orang yang cemas juga bisa merasa cemas dengan masalah orang lain. Ini adalah kebiasaan yang buruk, tetapi ini berasal dari rasa empati yang mendalam.
Rasa bersalah
Kedengarannya tidak terlalu menguntungkan, tapi sebenarnya memang demikian. Orang yang cemas lebih cenderung merasa bersalah dan hal ini membuat mereka lebih sensitif terhadap perilaku mereka terhadap orang lain.
Rasa cemas bisa menjadi perasaan yang tidak nyaman. Namun jika kita bisa melewati rasa tidak nyaman tersebut, kita bisa mendapatkan perspektif yang lebih baik terhadap situasi dan orang lain.