Keracunan Makanan Vs Flu: Bagaimana Cara Membedakannya

Norovirus, salah satu jenis keracunan makanan, dapat mempermainkan pikiran. Gejalanya terkadang mirip flu, membuat Anda bertanya-tanya apa yang sedang Anda hadapi. Hal ini tidak pernah menyenangkan, terutama selama musim flu. Daripada bermain tebak-tebakan, pelajari perbedaan antara keracunan makanan akibat norovirus dan flu.

Apa Itu Keracunan Makanan Norovirus?

Ketika berbicara tentang penyebab keracunan makanan, norovirus menempati urutan pertama. Virus ini menyebar melalui makanan, air, dan kontak dengan manusia yang terkontaminasi. Seringkali, penanganan makanan yang tidak tepat adalah alasan di balik wabah. Norovirus sangat menular. Sebagai jenis gastroenteritis, virus ini menyebabkan peradangan pada lambung dan usus.

Norovirus menunjukkan gejala-gejala seperti diare, muntah, mual, sakit perut, demam, dan nyeri tubuh, yang mirip dengan gejala-gejala flu. Diare tidak berdarah, tetapi bisa sangat encer. Tanda-tandanya sangat mirip sehingga norovirus sering disebut “flu perut”.

Apa itu Flu?

Flu, atau influenza, juga disebabkan oleh virus. Virus ini ditularkan melalui udara dan masuk melalui hidung dan mulut, menyebabkan infeksi pernapasan. Flu sangat menular sehingga ada bagian dari tahun ini yang dijuluki “musim flu”. Gejala utamanya meliputi menggigil, nyeri otot, demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, dan kelelahan.

Bagaimana cara membedakannya

1. Durasi

Dalam 1 hingga 3 hari, orang yang sehat dengan norovirus akan merasa lebih baik. Jika gejalanya terus berlanjut, kunjungi dokter. Anda mungkin menderita flu, yang membutuhkan waktu 2 minggu untuk sembuh.

2. Batuk

Apakah terasa sakit saat menelan? Mungkin itu adalah flu, yang mempengaruhi tenggorokan dan paru-paru. Anda akan batuk-batuk hebat! Norovirus, di sisi lain, tidak mempengaruhi sistem pernapasan. Jika penderitaan Anda tidak disertai batuk, salahkan keracunan makanan.

3. Sakit Perut

Flu jarang menyebabkan masalah perut. Diare, sakit perut, dan muntah-muntah tidak mungkin terjadi. Gejala-gejala ini mengarah pada norovirus, yang memengaruhi lambung dan usus.

4. Menggigil

Kedua penyakit ini dapat menyebabkan demam, tetapi menggigil adalah cerita yang berbeda dan umum terjadi pada flu. Norovirus dapat meningkatkan suhu tubuh Anda, tetapi tidak akan menyebabkan menggigil.

5. Makanan Terakhir

Seringkali, norovirus tertular di restoran atau ketika orang lain membuat makanan. Pikirkan kembali beberapa makanan terakhir Anda. Apakah Anda baru saja makan di luar? Apakah ada orang lain yang memasak? Jika ya, ada kemungkinan besar Anda mengalami keracunan makanan.

Pengobatan

Baik norovirus maupun flu dapat sembuh dengan sendirinya. Jadi, beristirahatlah dan santai saja. Minumlah banyak air untuk menghindari dehidrasi, terutama jika Anda mengalami keracunan makanan. Obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat diminum jika Anda menderita flu.

Hindari kontak dengan orang lain. Virus ini sangat menular, jadi jangan menyebarkannya ke orang lain. Jika anggota keluarga dan teman sekamar tertular, virus akan bertahan lebih lama lagi.

Pencegahan

Untuk mencegah kedua penyakit tersebut, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Lakukan hal ini bahkan setelah naik transportasi umum atau menjalankan tugas. Hal ini lebih penting lagi jika Anda bekerja di sekolah, kantor, atau toko. Kontak yang terus-menerus dengan orang lain memudahkan penyebaran kuman, jadi bersiaplah.