Enam Cara Penyakit Mental Mempengaruhi Kesehatan Fisik

Orang cenderung memandang kesehatan mental dan fisik sebagai dua entitas yang terpisah, tetapi pada kenyataannya, keduanya lebih erat kaitannya daripada yang kita pikirkan. Penelitian telah menemukan bahwa kesehatan mental pasien yang menderita penyakit kronis seperti artritis, diabetes, asma, penyakit jantung, dan kanker, mungkin mulai memburuk dalam beberapa kasus. Dengan prinsip yang sama, kondisi kesehatan mental seseorang dapat berdampak pada kesehatan fisik mereka juga. Di bawah ini adalah enam cara di mana penyakit mental secara langsung berdampak pada kesehatan fisik seseorang.

Penyakit Mental Berhubungan Dengan Penurunan Harapan Hidup

Satu dari setiap lima orang dewasa menderita beberapa bentuk penyakit mental setiap tahun. Penelitian telah menemukan bahwa individu yang menderita depresi lebih mungkin mengalami kematian dini daripada individu tanpa riwayat gangguan mental. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, melaporkan bahwa hubungan antara depresi dan penurunan harapan hidup paling kuat terjadi pada tahun-tahun setelah episode depresi. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa penyebab umur yang lebih pendek mungkin sebagai akibat dari praktik-praktik yang tidak sehat seperti pola makan yang buruk, tidak aktif, merokok dan minum alkohol yang berlebihan. Tingkat kematian juga mungkin lebih tinggi karena orang dengan penyakit mental memiliki tingkat bunuh diri yang meningkat dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Depresi Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Depresi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung. Meskipun tidak mudah untuk menentukan penyebab pasti untuk hasil ini, salah satu penjelasannya adalah meningkatnya kadar hormon stres – kortisol dan adrenalin – pada individu yang depresi. Kemungkinan juga bahwa individu yang mengalami depresi mungkin tidak dapat melakukan sendiri pengobatan yang diperlukan untuk merawat diri mereka sendiri.

Depresi Menyebabkan Peningkatan Sensitivitas Terhadap Rasa Sakit

Penelitian telah menemukan bahwa individu yang menderita depresi dapat merasakan rasa sakit dengan intensitas yang lebih besar daripada mereka yang tidak memiliki penyakit mental. Hal ini mungkin sebagai akibat dari fungsi neurotransmiter yang tidak normal seperti serotonin yang mempengaruhi beberapa fungsi tubuh termasuk suasana hati, nafsu makan, pencernaan, tidur, memori, dan hasrat seksual. Sebagai akibat dari meningkatnya kepekaan mereka terhadap rasa sakit, penyakit mental memengaruhi kemampuan seseorang untuk melawan penyakit kronis.

Depresi Meningkatkan Risiko Kecanduan

Kesehatan mental yang buruk mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membuat keputusan yang sehat untuk diri mereka sendiri. Hal ini membuat mereka berisiko mengembangkan kecanduan terhadap praktik-praktik seperti merokok berlebihan, minum-minuman keras, dan penyalahgunaan narkoba. Mereka mungkin juga menderita masalah kesehatan akibat kebiasaan makan yang tidak konsisten sebagai akibat dari nafsu makan yang menurun.

Penyakit Mental Dapat Mempengaruhi Kualitas Tidur

Sebagai akibat dari perubahan kadar serotonin dalam tubuh, kualitas tidur sangat terpengaruh. Kurang tidur mulai mempengaruhi kesehatan individu yang bersangkutan dengan meningkatkan risiko penyakit jantung, gagal jantung, diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi di antara beberapa masalah lainnya. Kurang tidur juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan individu lebih rentan tertular penyakit.

Depresi Dapat Membuat Kondisi Kesehatan yang Sudah Ada Menjadi Lebih Buruk

Beberapa pasien yang menderita penyakit kronis seperti artritis, diabetes, asma, penyakit jantung, dan kanker, mungkin juga mengalami episode depresi. Penelitian telah menemukan bahwa depresi juga dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa orang yang menderita diabetes dan depresi memiliki waktu yang lebih sulit untuk mengelola kondisi tersebut dan mengalami gejala yang lebih intens.

Penjelasan yang mungkin untuk hasil ini mungkin adalah bahwa orang dengan depresi cenderung menganggap rasa sakit yang datang dengan kondisi tersebut lebih intens daripada individu yang sehat secara mental. Penyakit mental dapat menyebabkan tingkat kecemasan dan stres yang lebih tinggi yang dapat menghambat perbaikan jaringan yang diperlukan.