Efek samping dari tidur dengan mulut terbuka

Pernahkah Anda terbangun di malam hari dan merasa mulut Anda kering seperti gurun? Hal ini bisa jadi karena Anda bernapas melalui mulut saat tidur dengan mulut terbuka. Hidung tersumbat adalah salah satu alasan utama untuk bernapas melalui mulut dan alasan lainnya bisa jadi karena septum yang menyimpang, polip hidung, sleep apnea, pembesaran amandel.

Pernapasan hidung yang normal membasahi udara dan memerangkap partikel asing, sehingga udara yang dilembabkan dapat masuk ke dalam paru-paru. Namun, dalam kasus pernapasan melalui mulut, udara kering masuk ke dalam paru-paru Anda sehingga menimbulkan berbagai masalah. Di bawah ini adalah efek samping dari tidur dengan mulut terbuka.

Efek Samping Tidur Dengan Mulut Terbuka

Halitosis

Halitosis, umumnya dikenal sebagai bau mulut, halitosis adalah kondisi yang tidak menyenangkan bagi Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Bernapas melalui mulut menyebabkan kekeringan, mengurangi tingkat sekresi air liur. Air liur mengandung enzim yang membunuh bakteri dan menjaga mulut Anda tetap basah, sehingga terhindar dari bau mulut. Kekurangan air liur tidak hanya membiarkan bakteri masuk ke dalam tubuh Anda, tetapi juga menghambat kesehatan mulut Anda.

Kerusakan Gigi dan Radang Gusi

Air liur, selain mencegah bakteri, juga melindungi enamel gigi. Dan, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bernapas melalui mulut mengurangi sekresi air liur. Berkurangnya konsentrasi enzim ludah menyebabkan erosi pada enamel, yang mengakibatkan gigi berlubang dan membusuk.

Bakteri juga menyerang gusi, yang menyebabkan infeksi yang disebut radang gusi. Jika tidak diobati, radang gusi dapat menyebabkan pemisahan gusi dari gigi.

Asma

Jika Anda sudah menderita asma, tidur dengan mulut terbuka dapat memperparah gejala Anda. Ini karena udara tidak disaring seperti di rongga hidung dan kemungkinan menghirup alergen kuat seperti serbuk sari atau debu meningkat. Saluran udara yang sudah terhambat akan membengkak dan pada kasus yang parah dapat menyebabkan serangan asma.

Menelan Tidak Normal

Anda cenderung melakukan upaya ekstra dengan menjulurkan lidah ke depan untuk menelan daripada menutup mulut saat mulut terasa kering. Usaha ekstra ini tidak hanya menyebabkan kelelahan tetapi juga membuat Anda menelan lebih banyak udara. Hal ini dapat menyebabkan masalah lebih lanjut seperti gastritis dan refluks asam lambung.

Mendengkur

Tidur dengan mulut terbuka menyebabkan langit-langit lunak (jaringan lunak yang membentuk bagian belakang rongga mulut) dan uvula (proyeksi berbentuk kerucut di bagian belakang langit-langit lunak) bergetar. Hal ini menyebabkan dengkuran. Mendengkur selanjutnya menyebabkan komplikasi lain seperti apnea tidur obstruktif, yang merupakan kondisi kesehatan yang serius.

Infeksi Tenggorokan

Bernapas melalui mulut tidak hanya membuat mulut Anda kering tetapi juga membuat tenggorokan Anda kering. Sering terbangun dengan sakit tenggorokan mungkin merupakan indikasi bahwa Anda tidur dengan mulut terbuka. Udara yang tidak disaring lagi-lagi menjadi penyebabnya, karena dapat menyebabkan infeksi tenggorokan yang parah akibat alergen atau bakteri.

Sebaiknya jangan menunda-nunda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda melihat diri Anda sendiri atau orang yang Anda cintai tidur dengan mulut terbuka. Anak-anak, terutama, menghadapi kelainan parah seperti kelainan bentuk wajah dan pertumbuhan yang buruk jika mereka terus bernapas melalui mulut. Oleh karena itu, bantuan medis yang memadai adalah wajib.