Efek merugikan dari makanan cepat saji pada tubuh Anda

Industri makanan cepat saji telah menjadi begitu erat dengan gaya hidup kita sehingga manfaatnya dalam hal biaya rendah, ketersediaan yang mudah, dan produksi yang cepat tampaknya mengaburkan bahaya ekstrim yang ditimbulkannya bagi kita. Meskipun kita telah mendengar berkali-kali bahwa makanan cepat saji benar-benar jahat bagi tubuh kita, kita tampaknya mengabaikan detail ini dan tetap mengonsumsinya. Berikut adalah 9 dampak makanan cepat saji yang akan mengingatkan Anda untuk berpisah dengan burger dan kentang goreng kesayangan Anda.

Penambahan Berat Badan

Makanan cepat saji ditambah dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak akan membawa kita pada kenaikan berat badan dan obesitas. Makanan cepat saji mengandung banyak karbohidrat dan sedikit serat. Karbohidrat ini diubah menjadi glukosa yang meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh kita. Hal ini pada gilirannya menyebabkan produksi insulin. Ketika tubuh harus terus-menerus menjaga kadar gula darah, maka dalam jangka panjang akan cenderung menjadi tidak efektif sehingga menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah lain seperti resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Kurangnya Nutrisi

Juga diketahui bahwa makanan cepat saji memiliki nilai gizi yang sangat rendah. Sebagian besar makanan cepat saji mengandung gula, natrium, dan lemak trans yang berlebihan. Komponen-komponen ini dapat membuat makanan Anda terasa luar biasa tetapi sangat merugikan bagi kesehatan Anda. Tubuh Anda dapat mencerna komponen-komponen ini sesekali, tetapi dengan memberikannya secara terus menerus, Anda mungkin akan menggali kuburan Anda sendiri.

Sembelit

Apa yang masuk, harus keluar. Tapi apa yang terjadi jika tidak? Hanya sedikit hal yang terasa seburuk sembelit. Buang air besar yang tidak teratur dapat membuat Anda merasa tidak nyaman sepanjang hari. Kurangnya kandungan serat dalam makanan cepat saji adalah penyebab terbesar sembelit dan juga mengakibatkan metabolisme yang lambat. Konsumsi alkohol dan kafein membuat sembelit menjadi lebih buruk ketika Anda sudah menjalani “diet makanan cepat saji”.

Menurunnya Kesehatan Mental dan Depresi

Orang biasanya tidak mengaitkan kesehatan mental dengan asupan makanan mereka, namun keduanya tidak saling terpisah. Felice Jacka, Presiden International Society for Nutritional Psychiatry Research mengatakan: “Banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa pola makan sama pentingnya dengan kesehatan mental seperti halnya kesehatan fisik. Pola makan yang sehat bersifat protektif dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor risiko depresi dan kecemasan.”

Kondisi Kulit

Akibat tingginya jumlah karbohidrat dalam makanan cepat saji, kulit juga terpengaruh. Jerawat pada remaja, eksim, bercak-bercak pada kulit dan gatal-gatal atau iritasi adalah beberapa efek konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan pada kulit.

Tekanan Darah Tinggi Dan Kolesterol Tinggi

Kandungan natrium yang tinggi pada makanan cepat saji sangat berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi. Jika tingkat tekanan darah tidak terkontrol, maka bisa berakibat fatal. Hal ini juga memberikan tekanan ekstrim pada jantung dan sistem kardiovaskular. Selain itu, mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Efek Pada Kesehatan Gigi

Kita semua menyukai minuman berkarbonasi dengan makanan cepat saji, namun penelitian telah menunjukkan bahwa soda manis dapat meningkatkan kandungan asam dalam tubuh Anda secara drastis. Hal ini dapat merusak enamel pada gigi Anda. Enamel adalah lapisan pertama pelindung gigi kita dan jika pertahanan tersebut terganggu, maka dapat mengakibatkan pembentukan gigi berlubang dan infeksi bakteri.

Sesak Napas dan Kembung

Dampak makanan cepat saji secara langsung pada jantung Anda dapat menyebabkan sesak napas dan bahkan dapat menyebabkan kondisi pernapasan lainnya seperti asma. Kandungan natrium yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh yang merupakan salah satu alasan mengapa kita merasa kembung dan begah setelah mengonsumsi makanan cepat saji.

Sifat Adiktif dari Makanan Cepat Saji

Efek yang paling ditakuti dari makanan cepat saji adalah sifatnya yang membuat ketagihan. Ada bukti terbatas yang menunjukkan bahwa kandungan garam dan gula yang tinggi dapat membuat ketagihan, namun ada penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang mengalami obesitas dapat mengembangkan ketergantungan psikologis terhadap makanan cepat saji. Stres saat makan adalah faktor lain yang jika dibiasakan dapat menimbulkan ancaman besar bagi tubuh. Penelitian juga menunjukkan bahwa iklan makanan cepat saji, menu dan representasi bergambar dapat memicu makan berlebihan.