Bagaimana serangan panik muncul dan gejalanya
Perut yang terasa panas sebelum wawancara, jantung yang berdebar-debar dan tangan yang berkeringat sebelum ujian atau presentasi penting – kita semua tahu bagaimana rasanya takut dan cemas. Dan wajar saja jika kita merasakan hal ini. Perubahan fisiologis ini adalah bagian dari respons tubuh kita untuk melawan atau lari dan membantu kita merespons bahaya, ancaman, atau situasi yang menantang. Namun, serangan panik adalah permainan bola yang berbeda.
Selama serangan panik, Anda diliputi oleh gelombang ketakutan yang luar biasa yang melemahkan dan melumpuhkan intensitasnya. Karakteristik lain dari serangan panik adalah bahwa ia dapat menyerang secara tak terduga, tiba-tiba. Dan mungkin tidak ada alasan yang jelas untuk serangan itu – bahkan dapat terjadi saat Anda sedang tidur. Beberapa orang mengalami suatu kondisi yang disebut gangguan panik di mana mereka sering mengalami serangan panik. Berikut ini adalah beberapa tanda yang dapat mengindikasikan bahwa Anda mengalami serangan panik.
Seperti Apa Rasanya Serangan Panik?
Serangan panik biasanya terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan, dan tingkat ketakutan yang Anda alami tidak proporsional dengan situasi yang Anda hadapi. Gejala serangan biasanya memuncak dalam waktu 10 menit dan serangan biasanya berakhir dalam waktu 20-30 menit. Namun, terkadang, Anda dapat mengalami serangan berulang dan hal ini dapat berlangsung selama beberapa saat.
Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan serangan panik:
- Anda mungkin merasa lumpuh oleh teror.
- Anda mungkin merasa kedinginan atau berkeringat, atau mulai berkeringat.
- Anda mungkin mengalami sesak napas atau hiperventilasi.
- Anda mungkin merasa jantung Anda berdegup kencang.
- Anda mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada Anda.
- Anda mungkin merasa terpisah dari lingkungan Anda atau tidak nyata.
- Anda mungkin merasa mual atau sakit perut.
- Anda mungkin merasa gemetar atau gemetar.
- Anda mungkin merasa seperti tersedak.
- Anda mungkin merasa pusing, pusing, atau pingsan.
- Anda mungkin merasakan kesemutan pada jari tangan atau kaki atau merasa seperti mati rasa.
- Anda mungkin merasa seperti sekarat, menjadi gila, atau kehilangan kendali.
Bagaimana Anda Tahu Jika Anda Mengidap Gangguan Panik?
Tahukah Anda bahwa sekitar 1 dari 75 orang menderita gangguan panik? Jika Anda sering mengalami serangan panik tak terduga yang tidak terkait dengan situasi tertentu dan terus-menerus khawatir akan mengalami serangan panik, Anda mungkin didiagnosis dengan gangguan panik. Ini sangat berbeda dengan fobia, di mana Anda mengalami serangan panik ketika dihadapkan pada hal atau situasi tertentu yang memicu rasa takut. Orang dengan gangguan panik juga mengubah perilaku mereka karena serangan panik – misalnya, mereka mungkin menghindari tempat-tempat di mana mereka sebelumnya mengalami serangan.
Gangguan Panik dan Gejala Agorafobia
Agorafobia, suatu kondisi di mana Anda takut berada di tempat yang sulit untuk melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika terjadi sesuatu yang tidak beres, dikaitkan dengan gangguan panik. Para ahli percaya bahwa rasa takut mengalami serangan panik di tempat yang tidak memungkinkan untuk melarikan diri atau mendapatkan pertolongan, dapat membuat Anda mulai menghindari tempat-tempat yang ramai, seperti arena olahraga atau pusat perbelanjaan. Pada kasus yang parah, Anda mungkin merasa aman hanya di rumah.
Kondisi Medis dengan Gejala yang Mirip dengan Serangan Panik
Kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan masalah tiroid dapat menyebabkan banyak gejala yang terlihat pada serangan panik. Misalnya, kesulitan bernapas, jantung berdebar, nyeri di dada adalah tanda-tanda umum serangan jantung. Bahkan, sering kali Anda merasa seperti mengalami serangan jantung saat serangan panik menyerang.
Untuk amannya, jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, periksakan diri ke dokter dan singkirkan kemungkinan kondisi medis lainnya juga. Ini termasuk:
- Prolaps katup mitral, suatu kondisi di mana katup dalam jantung tidak berfungsi dengan baik.
- Gangguan seperti sindrom takikardik ortostatik postural dan takikardia atrium paroksismal, di mana terdapat kelainan pada detak jantung Anda.
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
- Gula darah rendah (hipoglikemia).
- Anemia.
- Diabetes.
- Tumor pada kelenjar adrenal.
- Berhenti minum obat.
Kapan mendapatkan bantuan
Temui dokter umum jika Anda mengalami gejala gangguan panik.
Mereka akan meminta Anda untuk menjelaskan gejala-gejala yang Anda alami, seberapa sering Anda mengalaminya, dan berapa lama Anda mengalaminya.
Mereka juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala Anda.
Kadang-kadang mungkin sulit untuk membicarakan perasaan, emosi, dan kehidupan pribadi Anda, tetapi cobalah untuk tidak merasa cemas atau malu.
Anda dapat didiagnosis dengan gangguan panik jika Anda mengalami serangan panik yang teratur dan tidak terduga, diikuti oleh setidaknya satu bulan kekhawatiran atau kekhawatiran yang terus menerus akan mengalami serangan lebih lanjut.