Bagaimana perselingkuhan memengaruhi kesehatan mental dan fisik Anda
Pernahkah Anda diselingkuhi? Jika pernah, Anda pasti tahu betapa tidak nyaman, berantakan, dan memilukan setelah Anda mengetahui kebenarannya. Namun, jika Anda yang berselingkuh di belakang pasangan Anda, Anda tidak hanya menyakiti mereka, tetapi juga mengacaukan pikiran dan tubuh Anda.
Efek Kesehatan dari Perselingkuhan
Perselingkuhan adalah salah satu hal yang paling merusak bagi pasangan. Berikut ini adalah dampaknya terhadap Anda dan pasangan secara fisik dan psikologis.
Kecemasan dan Ketidakjujuran
Ketika satu orang menipu orang lain dalam suatu hubungan dengan berselingkuh (di luar pernikahan untuk pasangan yang sudah menikah), hal ini melibatkan kecemasan dan ketidakjujuran. Orang tersebut mungkin berbohong kepada pasangannya tentang pergi keluar atau sibuk. Mereka mungkin mengarang cerita untuk menutupi kegiatan mereka dan menyembunyikan pergerakan mereka, agar tidak ketahuan. Dengan ketidakjujuran muncul perasaan cemas, yang diakibatkan oleh rasa takut ketahuan. Ketika orang berbohong, mereka takut bahwa cepat atau lambat kebenaran akan terungkap.
Perasaan Bersalah
Ketika seseorang berbuat curang, mereka mungkin memiliki perasaan bersalah jika mereka memiliki hati nurani yang kuat. Tentu saja, jika mereka memiliki hati nurani yang kuat, mereka tidak akan melakukan kecurangan sejak awal. Namun demikian, setelah mereka menyontek, mereka mungkin mengalami perasaan penyesalan. Sementara beberapa orang menyembunyikan kebenaran dan terus hidup normal seolah-olah tidak ada yang terjadi, yang lain mungkin tidak dapat menahan perasaan bersalah dan mungkin menceritakannya kepada pasangannya. Perasaan bersalah terjadi pada orang yang menyadari bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah.
Kehilangan Hati Nurani
Hati nurani adalah suara hati kecil yang memberi tahu kita mana yang benar dan mana yang tidak. Beberapa orang yang berselingkuh meyakinkan diri mereka sendiri bahwa perselingkuhan adalah hal yang normal dan banyak orang yang melakukannya. Mereka mungkin menekan perasaan bersalah dan menipu hati nurani mereka dengan berpikir bahwa berselingkuh itu tidak apa-apa. Keyakinan palsu ini memungkinkan mereka untuk melupakan perasaan bersalah dan membantu mereka untuk terus berselingkuh.
Kesalahpahaman Dengan Pasangan
Perilaku orang yang berselingkuh tergantung pada apakah rahasia mereka telah terbongkar atau tidak. Jika perselingkuhan diselimuti kerahasiaan, pasangan yang berselingkuh terkadang sulit dipahami dan mungkin merahasiakan aktivitas mereka. Mereka lebih suka menyendiri saat berbicara melalui telepon atau saat berada di depan komputer. Namun, begitu kucing sudah keluar dari kantong, semua bisa terbongkar. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahpahaman dan konfrontasi verbal atau fisik. Jika pasangan tersebut sudah menikah, maka aspek hukum akan muncul dan dapat menyebabkan perceraian.
Kurangnya Keintiman Dengan Pasangan
Sekali lagi, ini tergantung pada apakah perselingkuhan tersebut dilakukan secara terbuka atau masih dirahasiakan. Dalam kedua kasus tersebut, pasangan yang berselingkuh mungkin terlihat menjauh dari hubungan dan tidak terlalu peduli dengan pasangannya. Mereka mungkin menjadi tertutup secara emosional dan menghabiskan lebih sedikit waktu berkualitas bersama. Orang yang dulunya tampak penuh kasih dan perhatian berubah menjadi orang yang kering secara emosional. Tidak hanya emosional, bahkan keintiman fisik pun ikut terpukul.
Tidak Adanya Rasa Percaya
Ketika perselingkuhan diketahui, hal ini akan menghancurkan perasaan pasangan. Mereka mungkin tidak akan pernah mempercayai pasangan yang berselingkuh lagi. Bagaimanapun juga, perselingkuhan adalah pelanggaran rasa saling percaya. Ketika mereka menyadari bahwa pasangan mereka berselingkuh, para korban tiba-tiba menyadari bahwa sebagian besar hal yang dikatakan oleh pasangan mereka adalah kebohongan besar. Bahkan kebenaran yang dikatakan oleh pasangan yang berselingkuh dapat disalahartikan sebagai kebohongan karena kurangnya kepercayaan.
Depresi dan gangguan stres pasca trauma
Beberapa orang mungkin lebih berdedikasi dan terlibat dalam suatu hubungan. Ketika perselingkuhan terjadi, mereka mungkin merasa hampir tidak mungkin untuk menerima bahwa mereka telah ditipu. Tingkat keterikatan pasangan atau pasangan berbanding lurus dengan kekecewaan dan kesedihan yang mereka alami. Orang-orang yang telah mengalami banyak perpisahan mungkin akan menerima dengan lapang dada dan melanjutkan hidup. Namun, beberapa orang tidak bisa menerima kenyataan bahwa mereka berselingkuh dan mungkin mengalami depresi. Mereka bahkan mungkin menderita gangguan stres pascatrauma dan mungkin memerlukan konseling psikologis.