Alasan mengapa stres lebih berbahaya pada wanita di bawah 50 tahun
Sebagian besar dari kita percaya bahwa penyakit jantung terjadi pada orang yang lebih tua. Namun, sebuah penelitian terbaru mengklaim bahwa wanita di bawah 50 tahun memiliki risiko tinggi terkena masalah jantung, termasuk serangan jantung. Mengapa? Karena banyaknya stres yang dialami wanita muda.
Beberapa orang dewasa muda menganggap stres sebagai bagian dari kehidupan di abad ke-21. Namun, sebenarnya tubuh Anda akan segera menunjukkan sinyal-sinyal ketika Anda mengalami stres yang berlebihan. Seperti sering sakit kepala atau merasa sangat lelah hampir setiap hari. Masih berpikir bahwa ini adalah masalah kecil? Inilah yang terjadi pada pikiran dan tubuh Anda ketika Anda sangat stres.
Risiko Penyakit Jantung
Kebanyakan wanita terbiasa hidup dengan tingkat stres yang tinggi dan hal ini berdampak pada jantung mereka.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa wanita yang sangat stres di bawah usia 50 tahun memiliki aliran darah yang jauh lebih sedikit ke jantung daripada pria muda dan wanita yang lebih tua. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan serangan jantung di masa depan. Studi ini juga mengungkapkan bahwa wanita berusia antara 30-50 tahun, yang memiliki tanggung jawab untuk mengurus rumah, memiliki banyak pekerjaan, dan merawat anak kecil memiliki risiko tertinggi terkena serangan jantung.
Kelelahan yang Terus-menerus
Apakah Anda merasa kelelahan di penghujung hari? Anda yakin bahwa tidak ada jumlah tidur yang dapat menghilangkan perasaan ini. Stres adalah salah satu penyebab utama di balik kelelahan. Ketika pikiran Anda terlalu banyak bekerja, tubuh Anda akan merasakan kelelahan.
Rentan Terhadap Gangguan Tidur
Ketika Anda terus-menerus menghadapi situasi yang penuh tekanan, hal ini akan berdampak pada kualitas tidur Anda. Mungkin ada malam-malam di mana tidak ada satu pun yang dapat membantu Anda untuk tertidur. Anda mungkin lelah tapi tidak mengantuk karena pikiran Anda tidak bisa rileks. Jika ini terdengar seperti Anda, inilah saatnya untuk menekan tombol jeda. Jika tidak, Anda berisiko bergantung pada obat tidur, mengalami insomnia, dan sleep apnea.
Menstruasi Tidak Teratur
Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita dengan pekerjaan yang penuh tekanan memiliki siklus menstruasi yang jauh lebih pendek daripada wanita yang tidak terlalu stres.
Stres juga dapat mempengaruhi menstruasi Anda. Anda bisa melewatkan menstruasi di sana-sini, atau bisa juga datang sangat terlambat atau lebih awal. Hal ini juga dapat membuat sindrom pramenstruasi menjadi jauh lebih buruk. Anda bisa mengalami kram yang menyakitkan atau perubahan suasana hati yang parah. Penelitian lain menyatakan bahwa ketika wanita yang stres secara teratur mendekati masa menopause, mereka cenderung mengalami lebih banyak hot flashes dibandingkan wanita lain.
Pencernaan yang buruk
Ketika kebanyakan orang stres, mereka mencari makanan yang kaya akan karbohidrat atau gula untuk mendapatkan kenyamanan. Stres saat makan dapat memicu banyak masalah yang berhubungan dengan pencernaan. Anda bisa mengalami mulas terus-menerus, perut kembung, dan mengembangkan risiko sindrom iritasi usus besar.
Meningkatkan Risiko Depresi
Tahukah Anda bahwa depresi lebih banyak menyerang wanita daripada pria? Wanita lebih pandai menyembunyikan perasaan daripada pria dan bertahun-tahun memendam berbagai hal dalam pikiran Anda dapat menimbulkan banyak tekanan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati, merasa lebih sering kesal, dan meningkatkan risiko depresi serta masalah yang berhubungan dengan kecemasan.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Stres yang berlebihan dapat membuat Anda merasa lemah. Hal ini menyebabkan sistem pertahanan tubuh menjadi lebih lemah jika Anda jatuh sakit. Kemampuan untuk melawan penyakit atau apa pun dalam hal ini dapat berkurang secara drastis jika Anda dibebani dengan stres.
Gairah Seks yang Rendah
Jika Anda sangat stres, hal ini akan memperlambat aktivitas di kamar tidur. Merasa lelah dan lelah secara mental dapat mengurangi dan mengurangi dorongan seksual Anda. Bahkan memikirkan seks pun bisa terasa menakutkan.
Kulit Berjerawat
Beberapa wanita mengalami jerawat pada kulit mereka ketika mereka sangat stres. Hal ini karena stres melepaskan kortisol dan pada gilirannya menghasilkan lebih banyak minyak. Ketika terjadi lonjakan produksi minyak, maka akan membentuk jerawat. Dan tidak berhenti sampai di situ. Stres juga dapat memicu ruam dan gatal-gatal.
Rambut Rontok
Apakah Anda kehilangan banyak rambut? Apakah Anda merasa garis rambut Anda surut? Salahkan stres. Sebuah penelitian menyatakan bahwa stres adalah salah satu faktor penyebab alopecia areata. Terus-menerus tegang dapat merusak siklus hidup rambut Anda dan akibatnya, rambut akan rontok lebih cepat.
Kami tahu Anda sering mengalami stres. Tapi, wanita super dalam diri Anda membutuhkan sedikit waktu untuk “saya”. Olahraga teratur atau yoga dapat membuat Anda merasa lebih baik. Prioritaskan hal-hal yang bisa Anda lakukan. Makanlah banyak makanan sehat dan bersenang-senanglah.