Alasan mengapa gumpalan darah terbentuk selama menstruasi

Jika Anda sedang haid dan menyadari bahwa Anda mengeluarkan gumpalan darah bersama darah haid, jangan khawatir. Gumpalan darah adalah gumpalan kental seperti jeli yang dikeluarkan dari tubuh Anda saat Anda menstruasi. Gumpalan darah ini mungkin tampak seperti tanda peringatan yang mengindikasikan adanya komplikasi internal, tetapi pada kebanyakan kasus, hal ini cukup normal dan dialami oleh para wanita saat menstruasi mereka yang paling berat. Gumpalan darah selama menstruasi dapat menjadi perhatian dalam beberapa kasus tertentu. Jika Anda ingin mengetahui kemungkinan alasan mengapa Anda mengeluarkan gumpalan darah saat haid, baca terus.

Mengapa Gumpalan Darah Terbentuk?

Ketika seorang wanita menstruasi, lapisan rahim yang tebal akan pecah dan dikeluarkan sebagai darah. Selama proses ini, antikoagulan dilepaskan sehingga membantu memecah massa darah yang kental. Ketika individu yang bersangkutan memiliki aliran darah yang deras, antikoagulan mungkin tidak bekerja tepat waktu sehingga menyebabkan pembentukan gumpalan. Di bawah ini adalah beberapa alasan lain mengapa Anda mungkin mengalami peningkatan pembentukan gumpalan darah.

1. Pasca Aborsi atau Keguguran

Banyak wanita setelah keguguran, aborsi, atau komplikasi terkait kehamilan lainnya dapat mengalami pendarahan hebat yang disertai dengan pembekuan darah. Pembekuan juga dapat terjadi bila ada pembekuan berlebih dalam rahim wanita hamil sebagai akibat dari merokok, minum alkohol, atau minum obat kuat.

2. Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik atau PCOS adalah masalah yang dihadapi oleh banyak wanita. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron yang merupakan hormon yang diproduksi dalam tubuh wanita. Gejalanya meliputi peningkatan jerawat, penipisan rambut kepala sementara rambut yang lebih tebal mulai tumbuh di wajah dan tubuh, peningkatan berat badan, menstruasi yang tidak teratur, dan ketidaksuburan. Akibat pendarahan yang tidak teratur, lapisan yang menumpuk di dinding rahim akan dikeluarkan sekaligus sehingga menyebabkan aliran yang deras disertai gumpalan darah.

3. Fibroid Rahim

Fibroid rahim yang juga disebut mioma uteri adalah pertumbuhan abnormal yang cenderung terjadi pada rahim. Penelitian telah menemukan bahwa hampir tujuh puluh persen wanita mengalami kondisi ini sebelum usia lima puluh tahun. Meskipun banyak wanita tidak mengalami gejala apa pun, fibroid dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan perdarahan hebat yang menyebabkan pembentukan gumpalan pada beberapa individu.

4. Endometriosis

Jaringan yang melapisi bagian dalam rahim disebut endometrium. Endometriosis adalah suatu kondisi yang menyakitkan yang terjadi ketika endometrium tumbuh di luar rahim. Meskipun berada dalam posisi yang bergeser, endometrium tetap menjalankan fungsi yang sama, yaitu mengeluarkan darah selama menstruasi. Hal ini dapat menyebabkan keluarnya darah dalam jumlah yang lebih banyak ketika Anda sedang menstruasi.

5. Ketidakseimbangan Hormon

Sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan antara dua hormon wanita, estrogen dan progesteron, agar dapat berfungsi dengan baik. Indung telur juga dapat menghasilkan sejumlah kecil hormon testosteron pria. Ketidakseimbangan dalam hormon-hormon ini dapat menyebabkan pembekuan dan pendarahan yang berat. Beberapa faktor seperti usia, stres, gaya hidup, dan penggunaan beberapa obat seperti steroid dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

6. Rahim Membesar

Ada banyak alasan mengapa rahim seorang wanita dapat membesar, termasuk kehamilan dan menopause. Pada beberapa kasus, rahim yang membesar dapat mengeluarkan darah secara berlebihan dan dapat terasa nyeri. Darah yang berlebihan ini dapat menggumpal di dalam rahim sebelum dikeluarkan. Dianjurkan untuk memeriksakan diri Anda secara medis jika Anda melihat keluarnya gumpalan darah secara teratur disertai kram yang menyakitkan.

7. Polip Endometrium

Polip endometrium biasanya merupakan pertumbuhan non-kanker yang dapat terjadi pada dinding rahim. Polip ini paling sering terjadi pada wanita yang mengalami menopause, polip ini dapat menghalangi aliran darah selama menstruasi yang menyebabkan pembekuan terjadi di dalam rahim.