Alasan mengapa Anda mengalami mual karena kopi

Apa stimulan psikoaktif yang paling banyak digunakan di dunia? Jika jawaban Anda adalah kafein, Anda benar!

Kafein adalah obat psikoaktif yang paling banyak digunakan di dunia dan sejauh ini merupakan stimulan yang paling umum digunakan. Sekitar 80 persen populasi orang dewasa di masyarakat Barat mengonsumsi kafein dalam jumlah yang dapat memberikan efek yang cukup besar pada otak. Kafein menstimulasi sistem saraf pusat dan mempengaruhi bagian otak yang sama dengan kokain, tetapi berbeda. Dibandingkan dengan teh, minuman berenergi, dan cola, kopi mengandung kadar kafein yang paling tinggi.

Kafein memiliki sifat adiktif, dan gejala putus zat seperti mual dapat terjadi jika tubuh kekurangan kafein. Karena kopi adalah stimulan yang meremajakan Anda dan membuat Anda waspada, mual adalah hal terakhir yang Anda kaitkan dengan kopi. Meskipun mual dapat disebabkan oleh berbagai alasan, terkadang kopi adalah penyebabnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda mengalami mual karena kopi.

Penyakit refluks gastroesofagus

Penyakit refluks gastroesofagus (GERD), yang lebih dikenal dengan sebutan sakit maag, terjadi ketika isi perut kembali ke kerongkongan. Asam pencernaan dan isi lambung dapat mengiritasi dan menyebabkan ketidaknyamanan pada kerongkongan. Ini adalah sensasi terbakar yang kita alami di belakang tulang dada. Kopi dapat memicu gejala penyakit refluks gastroesofagus karena merangsang sekresi asam lambung. Sayangnya, kerongkongan tidak memiliki lapisan pelindung seperti lambung dan kafein dapat meningkatkan kadar asam. Oleh karena itu, penderita penyakit refluks Gastroesofageal diminta untuk menjauhi kopi biasa dan kopi tanpa kafein. Selain kopi, mereka juga harus menghindari minuman berkarbonasi dan makanan yang mengandung jeruk.

Terlalu banyak

Asupan kopi yang berlebihan berbahaya bagi tubuh. Overdosis kafein juga dapat menyebabkan mual dan hal ini terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih dari jumlah yang normal atau yang direkomendasikan. Untungnya, meskipun tubuh kita menyerap kafein dengan cepat, tubuh kita juga membuangnya dengan cepat.

Terlalu Sedikit

Dengan terus menerus memasok tubuh dengan senyawa kimia tertentu, kita menciptakan ketergantungan mental dan fisik. Contohnya, kopi. Di seluruh dunia, banyak orang yang kecanduan kopi sehingga mereka tidak dapat bekerja secara normal dan efisien tanpa kopi atau produk yang mengandung kafein. Ketika kita tiba-tiba menghentikan suplai tersebut, kita mengalami gejala putus kafein yang dapat berupa mual. Menghilangkan dosis harian kafein dalam bentuk kopi menyebabkan banyak gejala yang tidak menyenangkan karena tubuh bereaksi terhadap ketiadaan kafein.

Memperbesar Perut

Minum kopi, terutama setelah makan akan membuat perut menjadi rileks. Ketika perut rileks, kita tidak merasa kenyang. Pada beberapa orang, pembesaran lambung ini menyebabkan mual. Sehubungan dengan penyakit refluks gastroesofagus, minum kopi saat perut kosong juga bisa menjadi ide yang buruk. Lebih baik minum segelas air putih sebelum minum secangkir kopi di pagi hari, karena air putih dapat mengencerkan asam dan meminimalisir efek pembakaran.

Air Susu Ibu Berkafein

Ibu menyusui harus menghindari mengkonsumsi lebih dari beberapa cangkir kopi. Bayi juga dapat mengalami overdosis kafein. Kafein yang Anda konsumsi akan diteruskan ke bayi melalui ASI. Namun, ketika asupan ibu menyusui melebihi batas yang diizinkan, anak dapat mengalami beberapa gejala ringan seperti mual. Minum secangkir kopi sesekali tidak akan mempengaruhi ASI. Tubuh dapat dengan cepat membuang kafein dan efek kafein bertahan selama empat hingga enam jam.

Vasodilatasi

Dalam proses yang disebut vasodilatasi, kafein menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang menuju ke otak dan meningkatkan aliran darah. Hal ini menyebabkan sakit kepala atau mual. Sakit kepala dan mual dapat terjadi karena vasodilatasi, karena menurunkan tekanan darah.

Konsumsi kafein dalam jumlah sedang dianggap sebagai kebiasaan yang aman, dan bahkan mungkin merupakan kebiasaan yang sehat. Namun, pastikan Anda tidak minum terlalu banyak kopi saat perut kosong dan jaga asupan harian di bawah batas yang disarankan.